Buku Puisi Kok Bisa Laris Manis?

ilmu menulis

 

Bukan rahasia di kalangan penerbit buku. Buku-buku puisi termasuk kategori buku tidak mudah laku. Tapi… jumlah kiriman dari penulis membludak. Beberapa penerbit menyebutkan, setiap bulan harus menolak ratusan pengajuan buku puisi. Paradoks gak sih?

 

Seharusnya, kalau banyak penulis puisi, buku puisinya pun laku. Minimal dibeli oleh para penggemar puisi yang mencoba peruntungan menulis buku-buku puisi itu. Nyatanya tidak!

 

Namun begitu, di antara ketidaklarisan buku puisi, ternyata ada juga satu dua buku puisi yang laris manis. Bahkan menjadi buku mega bestseller. Minimal demikianlah klaim toko buku Gramedia, yang dimuat dalam Gramedia.com. Keren banget!

 

Karena jarang, maka hanya dua buku puisi di bawah ini yang masuk kategori megabestseller. Siapa penulisnya? Para penggemar puisi pasti sudah tahu siapa dia!

 

EPIGRAM 60 – JOKO PINURBO

Merayakan ulang tahunnya yang ke-60, sastrawan legendaris yang akrab disapa Jokpin ini mengeluarkan kumpulan puisi singkatnya kembali pada Epigram 60. Angka 60 menandakan angka umurnya saat ini dan total jumlah puisi yang terdapat dalam buku terbarunya. Ya, karya-karya Jokpin memang selalu ditunggu oleh para pegiat sastra sejak puluhan tahun lalu. Jokpin kerap berbagi akan berbagai kegetiran hidup sekaligus tanggapannya pada segala fenomena sosial melalui kalimat puitisnya yang khas. Pada buku kumpulan puisi terbarunya ini, terdapat berbagai puisi yang membicarakan tentang pandemi Covid-19, jerat pinjaman online, hingga tentang sisi gelap Yogyakarta. Semuanya menunjukkan bagaimana kegelisahan Jokpin terhadap berbagai peristiwa yang terjadi di sekitarnya, yang ia jawab dengan kalimat penuh humor dan ironi, namun tetap menampilkan refleksi yang mendalam. (Gramedia.com)

 

 

HUJAN BULAN JUNI – SAPARDI DJOKO DAMONO

Hujan Bulan Juni merupakan kumpulan puisi yang ditulis oleh Sapardi Djoko Damono yang pertama kali diterbitkan pada 1994 oleh Penerbit Grasindo. Selain dalam bentuk kumpulan puisi, Hujan Bulan Juni juga ditulis menjadi sebuah novel. Kumpulan puisi Hujan Bulan Juni sendiri memuat sejumlah 102 puisi Sapardi Djoko Damono yang ditulis dari tahun 1964 sampai 1994. Sejumlah puisi yang ada di dalam buku ini adalah penerbitan ulang dari puisi-puisi yang pernah terbit dalam buku Duka-Mu Abadi (1969), Mata Pisau (1974), Akuarium (1974), dan Perahu Kertas (1984). Judul buku kumpulan puisi ini meniru dari puisi yang ditulis oleh Sapardi pada tahun 1989. Sampai saat ini, Hujan Bulan Juni telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris, Arab, Jepang, dan Mandarin. (Gramedia.com)

 

 

 Baca juga: Novel Novel Laris Terjual Lebih dari 100 Juta Eksemplar

 

 

No Responses